Dosen Harus Kreatif
Table of Contents
Kegiatan itu harus dilaporkan sebagai kinerja dosen. Jika terkumpul dalam jumlah yang cukup maka dapat digunakan untuk kenaikan jabatan fungsional. Pengisian laporan BKD sendiri dilakukan setiap semester.
Bukan hanya untuk semua dosen yang sudah mendapatkan sertifikasi, pelaporan BKD juga menjadi kewajiban dosen yang belum memperoleh sertifikasi.
Tak hanya mengajar di kelas, dosen harus melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta aktif pada kegiatan-kegiatan untuk meng-upgrade diri, seperti pelatihan ataupun konferensi.
Namun selain kewajiban mengajar, dosen sering kali kebingungan memenuhi kewajiban penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dosen harus kreatif, harus mampu kreatif membuat penelitian dan pengabdian secara mandiri, tanpa mengharapkan dana hibah penelitian, baik dari pemerintah, swasta maupun internal perguruan tinggi.
Dosen harus kreatif, dapat melakukan penelitian pada kelas yang diampu. Dosen bisa melakukan penelitian pada kelas pada kelas yang diampunya, kemudian ditulis dalam bentuk artikel jurnal dan mempublikasikannya di jurnal.
Nilai jurnal sendiri lebih tinggi angka kreditnya daripada laporan penelitian. Bisa juga ditulis dalam bentuk artikel proceeding untuk disajikan dalam konferensi. Dosen harus kreatif, mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di kelas dan melakukan penelitian mandiri.
Kalau saja dosen mampu melakukannya, maka ia tidak perlu bingung lagi membuat laporan BKD. Dengan kreativitasnya, setiap semester dosen bisa menghasilkan 1 artikel jurnal/proceeding atau buku, yang juga dapat didaftarkan hak kekayaan intelektualnya.
Dosen harus kreatif, tak hanya pintar mengajar. Dosen dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk ditularkan kepada masyarakat, dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Dan lagi-lagi, aktivitas itu bisa ditulis dalam bentuk artikel jurnal atau proceeding. Dosen sering kali mengikuti program bakti sosial yang diadakan himpunan mahasiswa, namun tidak cukup kreatif untuk menuangkannya dalam bentuk artikel jurnal atau proceeding.
Strategi ini dapat meningkatkan produktivitas dosen dalam menulis. Selama ini mungkin dosen merasa kesulitan memenuhi dharma penelitian, maka dengan cara ini dosen dapat memenuhi kewajiban penelitian.
Kreatifitas lain ditunjukkan dengan kemampuan mencari topik/ide penelitian di kelas yang diampu. Misalnya tentang perilaku mahasiswa, metode maupun strategi pembelajaran yang diterapkan.
Dosen harus kreatif, mampu menyesuaikan diri, pada aktivitas yang diikutinya, sehingga mampu menghasilkan banyak karya ilmiah. Mampu menghasilkan 1 karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal bereputasi menunjukkan kreatifitas dosen.
Kompetensi dosen tidak hanya diukur dengan kemampuan untuk mengajar, namun juga kemampuannya dalam menulis karya ilmiah. Terutama yang bisa dipublikasikan di jurnal bereputasi, baik dalam maupun luar negeri.
Jika dalam negeri, diukur dengan jurnal yang terindeks sinta. Tidak usah muluk-muluk mau publikasi ke Scopus, mulai dari yang terindeks Sinta juga sudah cukup. Untuk latihan, mulai dari Sinta 6.
Kalau sudah terbiasa dan berpengalaman bisa meningkat ke Sinta 5, 4, 3, 2, dan 1. Bagi saya, kompetensi dan kredibilitas dosen dapat dilihat dari kemampuan publikasi jurnal dengan cara yang normal, melalui proses peer review (bukan fast track).
Kalau fast track biasanya melewatkan proses peer review, bahkan tidak direview Karena penulis bersedia membayar (mahal atau murah tergantung indeks jurnal). Lebih baik lagi kalau bisa mencari yang gratis.
Dosen kreatif akan mampu mengeksplorasi jurnal-jurnal dengan berbagai indeksasi, gaya selingkung dan info-info lain tentang jurnal tujuan, sehingga memiliki jurnal target.

Post a Comment